Ericsson : teknologi 5G Jadi pendorong inovasi digital seperti metaverse

kredit gambar : angel Garcia/Bloomberg

Laporan terbaru Ericsson menunjukkan teknologi 5G berpeluang untuk mendorong adopsi berbagai inovasi digital, salah satunya metaverse. Penyedia infrastruktur asal Swedia meyakini jaringan internet terbaru ini cenderung lebih optimistis dalam melihat dunia tersebut ketimbang generasi sebelumnya.

Dalam laporan bertajuk “5G: The Next Wave”, Ericsson menyatakan 5G telah muncul sebagai enabler untuk mendorong adopsi layanan terkait metaverse, mulai dari bersosialisasi, bermain, maupun membeli barang digital di platform virtual 3D interaktif.

“Secara keseluruhan keterlibatan 5G sebagai bagian penting dari gaya hidup masa depan, mulai dari pemanfaatan video yang disempurnakan (enhanced video) hingga augmented reality (AR),” kata Head of Ericsson Indonesia, Jerry Soper kepada awak media, Kamis (20/10/2022).

Laporan itu juga menunjukkan pengguna 5G menghabiskan waktu lebih banyak untuk aplikasi AR, yakni mencapai dua jam per minggu, dalam dua tahun terakhir. Konsumen 5G rata-rata menghabiskan satu jam lebih banyak per minggu dalam layanan terkait metaverse ketimbang pengguna 4G.

“Jadi ya, saat kalian memiliki koneksi jaringan yang kencang (highspeed), yang diuntungkan tidak hanya end user tetapi juga operator karena menyajikan pengalaman internet dengan lancar,” paparnya.

Sebelumnya dalam Ericsson Mobility Report June 2022, seperempat populasi dunia memiliki akses ke jaringan 5G. Bahkan, sepanjang kuartal pertama tahun ini saja terjadi penambahan 70 juta menjadi total 620 juta langganan.

Penambahan jumlah pelanggan 5G mencapai 1 miliar tersebut lebih cepat dua tahun ketimbang jaringan 4G dengan angka pelanggan yang sama. Teknologi 4G sendiri baru diluncurkan sepuluh tahun lalu.

“5G sebagai generasi teknologi seluler dengan pertumbuhan tercepat yang pernah ada, dan Ericsson memainkan peran kunci dalam mewujudkannya,” kata Fredrik Jejdling, Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Jaringan Ericsson, seperti dikutip dari Reuters.


Logo