Pelampung pintar Untuk melindungi paus dari tabrakan kapal
kredit gambar : REUTERS/Fabian Cambero
Paus menghadapi banyak ancaman dari manusia, tidak terkecuali tabrakan kapal dilaut lepas. Organisasi Dunia memperkirakan 18.000 hingga 25.000 hewan mati setiap tahun. Namun, mungkin ada cara teknologi untuk meminimalkan kematian tersebut.
Reuters melaporkan pemerintah Chili dan Yayasan MERI telah mengerahkan pelampung pintar pertama dari Blue Boat Initiative , upaya untuk melindungi paus dan melacak ekosistem bawah laut. Perangkat, yang mengambang di Teluk Corcovado 684 mil jauhnya dari Chili, memperingatkan kapal-kapal tentang paus biru, bungkuk, kanan, dan sei terdekat untuk membantu menghindari insiden.
Teknologi ini menggunakan sensor oseanografi dan perangkat lunak Listening to the Deep Ocean Environment (LIDO) bertenaga AI untuk menentukan jenis dan lokasi mamalia yang ditularkan melalui air. Ini juga memeriksa kesehatan laut dengan memantau kadar oksigen, suhu, dan kriteria lainnya. Data tambahan itu dapat membantu mempelajari perubahan iklim dan dampaknya terhadap kehidupan laut.
Blue Boat Initiative saat ini bertujuan untuk memasang enam atau lebih pelampung untuk melindungi paus di seberang teluk. Namun, dalam jangka panjang, anggota proyek berharap untuk menutupi rute migrasi paus yang lengkap antara Antartika dan khatulistiwa. Ini dapat mengurangi tabrakan di seluruh habitat makhluk itu, belum lagi menginformasikan keputusan pemerintah yang lebih baik tentang konservasi dan lingkungan.
Teknologi ini mungkin sama pentingnya bagi manusia seperti bagi paus. Di atas peran mereka dalam ekosistem yang sangat seimbang, paus membantu menangkap CO2 dan mendistribusikan kembali panas melalui arus laut. Semakin banyak hewan ini dibiarkan berkembang, semakin baik laut dalam membatasi pemanasan global dan efek bahayanya.
Source : Reuters