Meta Kembangkan Fitur Baru Koleksi digital/NFT di Instagram
Meta akhirnya mengembangkan fitur non-fungible token (NFT) di aplikasi Instagram. Lewat pengembangan ini, sejumlah kreator dapat membuat dan menjual koleksi NFT secara langsung di platform media sosial tersebut.
CEO Indodax Oscar Darmawan menilai pengembangan tersebut merupakan bentuk keseriusan Meta dalam menggarap NFT serta teknologi blockchain. Ini pun membuka kemungkinan ke depan NFT yang saat ini tengah sepi peminat akan semakin sering digunakan.
"Ini adalah salah satu bentuk integrasi yang sangat serius dari Meta. Ini merupakan integrasi antara teknologi Metainc serta NFT, metaverse yang merupakan teknologi yang diadopsi dari blockchain," tuturnya dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).
Ia pun menyadari, sebagian pihak menilai NFT merupakan sebuah teknologi yang tren sesaat, dan diduga tidak akan bertahan lama. Tetapi dengan diluncurkannya teknologi dari Meta justru menunjukkan NFT masih berpotensi berkembang ke depannya.
"Iklim NFT akan bangkit. NFT akan berubah, yang awalnya hanya hype dan akan digunakan karena memiliki sifat utilitas yang berguna," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Instagram akan memulai pengembangan NFT dengan menggunakan sistem blockchain Polygon.
Tidak hanya mengumumkan hal tersebut, Meta pun mengatakan para kreator akan terkoneksi dengan Solana dan wallet Phantom, setelah Meta membuka untuk Coinbase Wallet, Dapper, Meta Mask, Rainbow, dan Trust Wallet.
Dengan adanya fitur ini, para kreator dapat membuat NFT, membuat showcase, dan melakukan penjualan. Para pendukung pun dapat mendukung pembuat konten favorit mereka dengan membeli secara langsung di Instagram.
Oscar berharap dengan besarnya ekosistem NFT nantinya akan memiliki potensi yang baik terhadap perekonomian digital masyarakat, terutama bagi content creator. Karena teknologi NFT dapat membantu content creator dalam menjalankan hak cipta dan royalti.
"Meta mungkin saja akan mempelopori masuknya era Web 3.0 secara massif karena mengadopsi NFT dan metaverse. Mari sama-sama kita tunggu dan bisa kita gunakan di Indonesia," ucap dia."